Loading
FOKUS Menyajikan Ulasan-Ulasan Bernuansa Berita Dan Gaya Hidup Terpercaya
Tampilkan postingan dengan label Fokus Daerah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fokus Daerah. Tampilkan semua postingan

Pulau Komodo Kategori 7 keajaiban Dunia

Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo

Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah timur Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape.

Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo.
 
Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak ini atau sterculia oblongata di yakini berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong.

 Pulau Komodo diyakini bisa menjadi nomor 1 dalam pemilihan New 7 Wonder yang saat ini sedang dilakukan proses pemungutan suara di seluruh dunia. Apalagi dengan kondisi sekarang, Pulau Komodo sementara berada di peringkat 3 perolehan suara terbanyak. Banyak pihak yang yakin jika salah satu keajaiban dunia di bidang alam ini akan menjadi yang terbaik di dunia.

Optimisme ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di Manado, Jumat, 4 November siang ini. Menurutnya, Pulau Komodo memang adalah benar-benar keajaiban dunia yang harus dibanggakan oleh warga Indonesia dan seluruh dunia.
12.30 | 0 komentar | Read More

Bengkulu, Jalinbar Putus, 140 Rumah Terendam

Provinsi Benkulu harus siaga bencana. Belum selesai tragedi jembatan ambruk dan tanah longsor kini banjir melanda 3 kabupaten yakni Mukomuko, Bengkulu Utara dan Bengkulu Selatan. Banjir terbesar terjadi di Mukomuko, tepatnya di Desa Tanjung Alai, Kecamatan Lubuk Pinang akibat meluapnya air sungai Majuto. Sedikitnya 140 rumah warga terendam air dengan kedalaman diperkirakan rata-rata 8 meter.

Banjir tersebut juga mengakibatkan jalan lintas barat sumatera yang melintasi desa tersebut putus total akibat air banjir sepanjang 1 km. Arus lalu lintas terputus total sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB. Dari informasi yang terhimpun, air sungai Majuto meluap dan mulai memasuki rumah warga Desa Tanjung Alai sekitar pukul 01.02 WIB (3/11) dini hari. air terus meninggi hingga 80cm pada pukul 06.00 WIB. Luapan air tersebut kemudian meluap dan menutupi Jalinbar sehingga arus transportasi terputus.

Dalam musibah ini sedikitnya 140 rumah juga ikut terendam banjir beserta barang-barang berharga milik warga. Awalnya warga Desa tidak menyangka air bisa mencapai dengan rata-rata ketinggian 80 cm. menurut warga Desa setempat tahun ini adalah tahun terparah dari tahun-tahun sebelumnya. akibat banjir warga terpaksa harus menumpang dirumah tetangga yang tidak terkena banjir.

11.19 | 0 komentar | Read More

Pembangunan Gorong-Gorong Sudirman-Thamrin Penyebab Kemacetan

Memasuki musim hujan, beberapa hari terakhir warga Jakarta mengeluhkan soal dampak pembangunan gorong-gorong yang terdapat di jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Sebab pembangunan gorong-gorong itu semakin membuat kemacetan bertambah parah. Pembangunan gorong-gorong ini bukannya mengantisipasi banjir sementara tujuannya adalah untuk mencegah banjir akibat hujan tapi malah memperparah kemacetan dan membahayakan pengguna jalan.

Banyaknya keluhan yang disampaikan masyarakat Jakarta itu karena cara pengerjaan yang diterapkan oleh
perusahaan pelaksana pembangunan (kontraktor) kurang baik sehingga mengakibatkan lalu lintas di sepanjang Jalan Sudirman tampak seperti lahan parkir mobil. Kemacetan yang sudah menjadi hal biasa bagi warga Jakarta, semakin diperparah dengan semakin sempitnya bahu jalan protokol akibat galian. 

Sementara itu, tanah galian hanya diletakkan begitu saja di pinggir jalan sehingga sangat berbahaya bagi pengendara motor saat hujan turun. Menanggapi keluhan-keluhan itu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo kemudian melakukan kunjungan mendadak di sejumlah titik galian di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu siang (29/10).

Gubernur mengatakan bahwa pembangunan gorong-gorong tidak berjalan dengan baik dan juga meminta maaf kepada seluruh warga yang merasa dirugikan akibat pembangunan saluran air itu.
Pemprov DKI Jakarta kurang mempertimbangkan dampak yang akan terjadi saat proses pembangunan gorong-gorong berlangsung, yaitu kemacetan yang sudah akut menjadi semakin parah. Harapannya kemudian adalah pembangunan gorong-gorong yang segera selesai sehingga tidak ada lagi masalah genangan air saat musim hujan dan juga kemacetan parah di jalan protokol setidaknya dapat teratasi.
11.48 | 0 komentar | Read More

Bengkulu Kembali di Guncang Gempa

Gempa di Bengkulu Terjadi lagi, Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,6 skala richter (SR) kembali mengguncang Bengkulu pada minggu (30/10/11) malam pukul 21:26:56 WIB. Pusat gempa berada 158 Km Barat Daya Kabupaten Lais, Provinsi Bengkulu dengan kedalaman 16 Km.

Getaran gempa dapat dirasakan di Kota Bengkulu II-III MMI (Modiefied Marcelly Intensity) dan di Padang, Sumatera Barat I-II MMI.
Dalam keterangan Badan Meteorologi dan Geofisika, gempa yang berada di 157 kilometer arah barat daya Bengkulu pada minggu malam ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
23.29 | 0 komentar | Read More

Pengerjaan Gorong-Gorong Sudirman-Thamrin Kontribusi Kmacetan

Pengerjaan gorong-gorong di jalur lambat ruas Jalan Sudirman-Thamrin memberi kontribusi kemacetan.
Titik-titik kemacetan di ruas jalan protokol makin menyebar, menyusul pengerjaan proyek saluran air di beberapa lokasi seperti di Jalan Sudirman-Thamrin. Akibat pembangunan gorong-gorong ini, beberapa polisi di tempatkan di sejumlah titik untuk membantu mengurai kemacetan.

DPU DKI Jakarta meminta kontraktor untuk melengkapi alat pengaman seperti pagar, lampu selang, kanstin, dan lainnya. Diberitakan sebelumnya, setelah dihujat sana-sini terkait pembangunan gorong-gorong di Jalan Jenderal Sudirman yang memperparah kemacetan, Fauzi Bowo akhirnya gerah juga.

Gubernur DKI Jakarta itu menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) agar pola pengerjaan diubah.
Wakil Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya AKBP Tomex Korniawan juga menyesalkan pembangunan gorong-gorong yang mengabaikan faktor lingkungan, lalu lintas, dan keamanan pekerja proyek dan pengguna jalan.

Akibat proyek itu, kemacetan parah terjadi mulai Dukuh Atas sampai bundaran Senayan maupun arah sebaliknya. Diungkapkan Fauzi, dirinya memahami keluhan masyarakat atas dampak yang ditimbulkan terkait pembangunan saluran tersebut. Ia juga mengaku, sejak beberapa waktu lalu meminta instansi terkait mencari solusi mengatasi kemacetan yang terjadi.

Menurut Fauzi, pengerjaan saluran ini perlu dilakukan karena jika terjadi hujan besar, di kawasan Sudirman terjadi genangan. Sehingga, lanjutnya, kendaraan menjadi sulit untuk melintas, terutama kendaraan roda dua.
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, meminta maaf kepada warga Jakarta atas kemacetan lalu lintas yang ditimbulkan proyek gorong-gorong di Jl Sudirman, Jakarta Selatan. 

Sebagai solusinya, Fauzi Bowo, meminta Dinas PU DKI Jakarta untuk mengubah pola kerja pengerjaan gorong-gorong tersebut.
11.31 | 0 komentar | Read More