Memasuki musim hujan, beberapa hari terakhir warga Jakarta mengeluhkan soal dampak pembangunan gorong-gorong yang terdapat di jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Sebab pembangunan gorong-gorong itu semakin membuat kemacetan bertambah parah. Pembangunan gorong-gorong ini bukannya mengantisipasi banjir sementara tujuannya adalah untuk mencegah banjir akibat hujan tapi malah memperparah kemacetan dan membahayakan pengguna jalan.
Banyaknya keluhan yang disampaikan masyarakat Jakarta itu karena cara pengerjaan yang diterapkan oleh
perusahaan pelaksana pembangunan (kontraktor) kurang baik sehingga mengakibatkan lalu lintas di sepanjang Jalan Sudirman tampak seperti lahan parkir mobil. Kemacetan yang sudah menjadi hal biasa bagi warga Jakarta, semakin diperparah dengan semakin sempitnya bahu jalan protokol akibat galian.
Sementara itu, tanah galian hanya diletakkan begitu saja di pinggir jalan sehingga sangat berbahaya bagi pengendara motor saat hujan turun. Menanggapi keluhan-keluhan itu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo kemudian melakukan kunjungan mendadak di sejumlah titik galian di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu siang (29/10).
Gubernur mengatakan bahwa pembangunan gorong-gorong tidak berjalan dengan baik dan juga meminta maaf kepada seluruh warga yang merasa dirugikan akibat pembangunan saluran air itu.
Pemprov DKI Jakarta kurang mempertimbangkan dampak yang akan terjadi saat proses pembangunan gorong-gorong berlangsung, yaitu kemacetan yang sudah akut menjadi semakin parah. Harapannya kemudian adalah pembangunan gorong-gorong yang segera selesai sehingga tidak ada lagi masalah genangan air saat musim hujan dan juga kemacetan parah di jalan protokol setidaknya dapat teratasi.
0 komentar:
Posting Komentar